Senin, 16 Desember 2013

RESENSI BUKU



Judul               : Agama Katolik Berpijak dan Terlibat-Telaah Teologi Pastoral
  Dalam Konteks Manggarai dan NTT
Penerbit          : Parrhesia Institute Jakarta 2012
Halaman         : 168
Peresensi        : Efi Pantu


Masihkah agama memiliki peran yang relevan di masa modern ini? Jika ia masih memiliki fungsi, peran macam apakah yang bisa ia tampilkan untuk memberikan kontribusi bagi manusia yang menjaring makna melaluinya? Itu adalah sebagian dari begitu banyak pertanyaan yang diajukan terkait esensi dan eksistensi agama. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Kehadiran yang bermakna selalu menjadi kenyataan yang diharapkan manusia di zaman yang serba tidak pasti ini.
Buku ini berbicara tentang spiritualitas kehadiran agama Katolik dan bagaimana ia memiliki lahan dan isi bagi dunia. Pemikiran yang ada di dalamnya terkonstruksi di atas gagasan Konsili Vatikan II dan pertautannya dengan arus kemajuan dan perkembangan dunia zaman modern. Bagaimana membangun hubungan yang konkrit antara kehadiran agama Katolik dan  usaha menjawabi tantangan-tantangan yang menerpa manusia adalah peziarahan yang coba ditawarkan buku ini.
Setelah sekian lama merefleksikan hubungan timbal balik antara agama, manusia dan dunianya, maka penulis buku ini coba mempresentasikan refleksi tentang agama Katolik dalam wajah yang lain, wajah alternatif untuk tidak sekedar mengajarkan dogma, tetapi mengarahkan refleksi iman kepada pemahaman praktis yang bisa dijadikan batu loncatan dalam menghadirkan agama yang kontekstual dan berakar pada pengalaman manusiawi. Pada dasarnya, agama yang berpijak dan terlibat dalam keseharian perjuangan manusia, adalah agama yang mempresentasikan kenyataan realnya. Karena itu bila agama tidak lagi memberikan peneguhan atas hidup manusia melalui bahasa kenyataan, maka ia hanya menjadi sebuah institusi yang justru menjadi sarana pematian kehidupan melalui upaya pembungkaman nilai kebenaran dan sikap apatisme di hadapan kebobrokan nilai.
Agama yang Berpijak dan Berpihak mengajak kita untuk mengurai benang kusut kehidupan praksis beragama yang terlampau formal, lalu datang kepada kesejatiannya, yakni berada di tengah kenyataan hidup dan membahasakannya secara benar sesuai dengan pengalaman dan konteks penganutnya. Agama yang benar adalah agama yang berpijak pada realitas kehidupan dan berpihak pada keutamaan kehidupan. Karena ia berpijak maka ia coba membahasakan kehidupan dalamnya ia mengindahkan konteks. Ia berpihak melalui aktus yang memposisikan dirinya secara terang-terangan, tegas dan tandas, dengan membela mereka yang tertindas dan teraniaya. Keberpihakan agama menjadi sebuah kekuatan tandingan yang melawan kebobrokan dunia melalui pelbagai kebijakan yang tidak human dan melawan kemanusiaan.
Buku ini terdiri dari tiga bagian besar. Semua pembahasan dilengkapi dengan anak-anak judul yang diberi bab tersendiri. Selain itu Rm. Max Regus Pr, MA membuat Prolog di awal pembahasan buku ini. Catatan kritis-konstruktif yang dibuat oleh beliau menambah bobot ilmiah dari buku ini.
Bagian Pertama, MENCARI PENGERTIAN. Bagian ini menjelaskan alur gagas buku melalui penjelasan tiga istilah dasar yang perlu ditampilkan yakni “Agama”, Katolik” dan “Gereja. Pengertian tiga istilah ini penting karena justru di dalamnya identitas pembahasan dapat lebih jernih dilihat oleh pembaca untuk memahami apa yang tersaji.
Bagian Kedua, GEREJA YANG BERPIJAK DAN TERLIBAT. Pada bagian ini dipertegas tentang pijakan Gereja menjalankan misinya di tengah dunia modern.
Bagian Ketiga, MEMBENTANG KONTEKS-MEMBANGUN KETERLIBATAN, dipresentasikan tentang keterlibatan dan konteks keterlibatan. Dalam bagian ini ada beberapa bab yang memperkaya analisis yang intinya mempertautkan keterlibatan gereja dengan mengindahkan konteks.
Apa yang tersaji di sini hanyalah kepingan refleksi yang belum lengkap dan tidak pernah final. Berpijak pada keyakinan bahwa kelengkapan selalu berada dalam dialektika berproses, refleksi-refleksi ini hanyalah percikan untuk menimbulkan api semangat baru yang akan dikobarkan oleh setiap yang membaca buku ini.  Akhirnya, diharapkan keberpihakan kita jelas terhadap isu-isu mondial setelah membaca buku ini. Selamat membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar