Judul : Agama Katolik Berpijak dan
Terlibat-Telaah Teologi Pastoral
Dalam Konteks
Manggarai dan NTT
Penerbit : Parrhesia Institute Jakarta 2012
Halaman : 168
Peresensi : Efi Pantu
Masihkah agama memiliki peran yang
relevan di masa modern ini? Jika ia masih memiliki fungsi, peran macam apakah
yang bisa ia tampilkan untuk memberikan kontribusi bagi manusia yang menjaring
makna melaluinya? Itu adalah sebagian dari begitu banyak pertanyaan yang
diajukan terkait esensi dan eksistensi agama. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan
tanpa alasan. Kehadiran yang bermakna selalu menjadi kenyataan yang diharapkan
manusia di zaman yang serba tidak pasti ini.
Buku ini berbicara tentang
spiritualitas kehadiran agama Katolik dan bagaimana ia memiliki lahan dan isi
bagi dunia. Pemikiran yang ada di dalamnya terkonstruksi di atas gagasan
Konsili Vatikan II dan pertautannya dengan arus kemajuan dan perkembangan dunia
zaman modern. Bagaimana membangun hubungan yang konkrit antara kehadiran agama
Katolik dan usaha menjawabi
tantangan-tantangan yang menerpa manusia adalah peziarahan yang coba ditawarkan
buku ini.
Setelah sekian lama merefleksikan
hubungan timbal balik antara agama, manusia dan dunianya, maka penulis buku ini
coba mempresentasikan refleksi tentang
agama Katolik
dalam wajah yang lain, wajah alternatif untuk tidak sekedar mengajarkan dogma,
tetapi mengarahkan refleksi iman kepada pemahaman praktis yang bisa dijadikan
batu loncatan dalam menghadirkan agama yang kontekstual dan berakar pada pengalaman
manusiawi. Pada dasarnya, agama yang berpijak dan terlibat dalam keseharian
perjuangan manusia, adalah agama yang mempresentasikan kenyataan realnya.
Karena itu bila agama tidak lagi memberikan peneguhan atas hidup manusia
melalui bahasa kenyataan, maka ia hanya menjadi sebuah institusi yang justru
menjadi sarana pematian kehidupan melalui upaya pembungkaman nilai kebenaran dan sikap apatisme di hadapan
kebobrokan nilai.
Agama yang Berpijak dan Berpihak
mengajak kita untuk mengurai benang kusut kehidupan praksis beragama yang
terlampau formal, lalu datang kepada kesejatiannya, yakni berada di tengah
kenyataan hidup dan membahasakannya secara benar sesuai dengan pengalaman dan
konteks penganutnya. Agama yang benar adalah agama yang berpijak pada realitas
kehidupan dan berpihak pada keutamaan kehidupan. Karena ia berpijak maka ia
coba membahasakan kehidupan dalamnya ia mengindahkan konteks. Ia berpihak
melalui aktus yang memposisikan dirinya secara terang-terangan, tegas dan
tandas, dengan membela mereka yang tertindas dan teraniaya. Keberpihakan agama
menjadi sebuah kekuatan tandingan yang melawan kebobrokan dunia melalui
pelbagai kebijakan yang tidak human dan melawan kemanusiaan.
Buku ini terdiri dari tiga bagian besar. Semua pembahasan
dilengkapi dengan anak-anak judul yang diberi bab tersendiri. Selain itu Rm. Max
Regus Pr, MA membuat Prolog di awal pembahasan buku ini. Catatan
kritis-konstruktif yang dibuat oleh beliau menambah bobot ilmiah dari buku ini.
Bagian Pertama,
MENCARI PENGERTIAN. Bagian ini menjelaskan alur gagas buku melalui penjelasan tiga istilah dasar yang perlu ditampilkan yakni “Agama”, “Katolik” dan “Gereja.
Pengertian tiga istilah ini penting karena justru di
dalamnya identitas pembahasan dapat lebih jernih dilihat oleh pembaca untuk
memahami apa yang tersaji.
Bagian Kedua, GEREJA YANG
BERPIJAK DAN TERLIBAT. Pada
bagian ini dipertegas tentang pijakan Gereja
menjalankan misinya di tengah dunia modern.
Bagian Ketiga, MEMBENTANG
KONTEKS-MEMBANGUN KETERLIBATAN, dipresentasikan tentang keterlibatan dan
konteks keterlibatan.
Dalam bagian ini ada beberapa bab yang
memperkaya analisis yang intinya mempertautkan keterlibatan gereja dengan
mengindahkan konteks.
Apa yang tersaji di sini hanyalah
kepingan refleksi yang belum lengkap dan tidak pernah final. Berpijak pada
keyakinan bahwa kelengkapan selalu berada dalam dialektika
berproses,
refleksi-refleksi ini hanyalah percikan untuk menimbulkan api semangat baru
yang akan dikobarkan oleh setiap yang membaca buku ini. Akhirnya, diharapkan keberpihakan kita jelas
terhadap isu-isu mondial setelah membaca buku ini. Selamat membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar